Training Bisnis Menjadi Pengusaha Gratis (Part 2 :Mengapa Berbisnis ?)

II. Mengapa Berbisnis ???

  1. Agar Indonesia (Islam) merdeka

Mungkin ketika membaca konsep ini kita akan tertegun, bukankah bangsa ini (Islam) sudah merdeka pada dasarnya.

 

Baiklah jika kita memang merdeka, mengapa mereka yang mampu mengenyam pendidikan tinggi hanya mereka yang kaya ? Toh mirip-mirip dengan kondisi kita sewaktu masih penjajahan yaitu hanya mereka yang punya uang dan kedudukanlah yang bisa mengenyam pendidikan.

Loh lalu apa hubungannya dengan mengapa kita berbisnis ??

Oh ada hubungannya, dalam penjajahan kita saat ini, mereka yang dulu disebut sebagai tuan tanah, kompeni, yang memeras dan mengambil uang rakyat kini berganti nama menjadi carrefour, coca cola, nestle, BMW dsbnya…

Caranya juga diubah kalo dulu rakyat dipaksa untuk bekerja keras dengan bayaran kecil, kalo sekarang rakyat terpaksa bekerja keras dengan bayaran kecil.

Ya mau gimana lagi kerjaan udah ga ada, adanya carrefour telah jelas-jelas menghilangkan banyak pasar-pasar rakyat dimana-mana.

Nah makanya kita harus berbisnis ??

Loh apa hubungannya? Jadi begini ketika carrefour dan konco2nya berhasil mengeruk untung di negeri Indonesia mereka tidak menanamkan keuntungan tersebut demi kemajuan Indonesia, mereka tidak berperan banyak dalam kebangkitan Indonesia, lah ngapain juga orang bukan negeri mereka, negeri mereka mah di Perancis. Ya jadinya sama kayak dijajah aja.

Nah dengan kita menjadi pengusaha, kita punya kemampuan dan kesempatan untuk membangun bangsa ini lebih besar melalui keuntungan yang kita peroleh, misalkan membangun sekolah gratis, membangun pasar rakyat, dsbnya. Lalu dengan konsep yang maju dan modern kita bisa memikirkan cara bersaing dengan penjajah tersebut sehingga kita bisa maju dan akhirnya merdeka sebagai bangsa dalam arti sebenarnya.

  1. Menjadi manusia yang lebih bermanfaat

Teman saya pernah bertanya mengenai konsep ini kepada saya sebelumnya, dia mengatakan “ loh bukankah semua orang itu berguna, sebagai contohnya seorang pengemis, dia berguna bagi orang yang memberi dia uang karena kalo ga ada dia maka orang yang memberi dia uang ga bakalan punya pahala dong, hehehe”

Dalam konteks ini memang saat itu dia bercanda, tetapi memang ada point yang ingin dia sampaikan yaitu “semua orang berguna”

Tapi tunggu dulu dalam pandangan saya berguna sama bermanfaat itu berbeda, orang yang bermanfaat memberi nilai lebih akan kehadiran dia sedangkan seorang yang berguna misalkan seorang pengemis hanya menjadi orang yang berguna karena ia hanya jadi penghantar pahala saja tanpa nilai lebih.

Lalu mengapa juga kita berbisnis agar menjadi orang bermanfaat ? Kenapa kita tidak menjadi dosen atau guru saja? Karena mereka menyebarkan ilmu yang akan terus bermanfaat bagi mereka yang menerimanya.

Dosen dan guru memang luar biasa berjasa tetapi ada berberapa kelemahan, baiklah saya akan jelaskan tanpa bermaksud mengurangi jasa yang telah guru kita berikan kepada kita.

Begini konsepnya ketika guru mengajarkan pada sebuah kelas, berapa jumlah murid yang bisa ia ajarkan dalam satu waktu. Misalkan saja 40 orang. Itu jelas merupakan contoh manusia yang bermanfaat.

Sekarang jikalau kita berniat menjadi seorang pebisnis dalam bidang pendidikan lalu kita membangun sekolah berisi 10 kelas dimana kita mempekerjakan 20 orang guru dan memiliki 400 orang murid. Jika kita lihat disini dengan menjadi seorang pebisnis kita mempunyai kemampuan untuk menghidupi 20 orang guru dan memberikan ilmu kepada 400 orang murid. Luar biasa bukan, apalagi jika kita menciptakan sekolah gratis bagi mereka.

Intinya adalah dengan menjadi seorang pebisnis kita mempunyai kesempatan menjadi orang yang lebih bermanfaat.

3. Dapat mencapai tingkat aktualisasi diri yang lebih tinggi

Aktualisasi, wah apaan tuh… Kalo saya memandangnya sebagai potensi manusia yang tertanam dalam dirinya yang berhasil ia keluarkan sehingga ia menjadi manusia yang mampu bergerak menjemput cita2nya secara maksimal tanpa ada penghalang dalam dirinya.

Untuk menjelaskan mengenai konsep aktualisasi ini saya akan membandingkan pilihan hidup menjadi pegawai dengan menjadi pebisnis.

Menjadi pegawai menjadi pilihan kebanyakan orang. Menjadi pegawai memang memiliki beberapa keuntungan antara lain memiliki gaji yang tetap dan stabil tanpa mempedulikan apa perusahaan untung atau rugi. Tetapi dibalik keuntungan tersebut jika kita mau melihat dalam sudut pandang yang berbeda kita akan menemui beberapa masalah.

Masalah ini terutama terjadi jikalah kita merupakan tipe orang yang penuh semangat, mempunyai ide brilian, percaya diri dsbnya.

Karena layaknya setiap organisasi setiap pegawai mempunyai atasan, bahkan direktur sekali pun yaitu para pemegang saham.

Dan layaknya organisasi kita terkunkung oleh konsep bahwa bawahan harus mematuhi perintah atasan, walau terkadang perintah itu tidak masuk akal atau bisa membawa kerugian pada perusahaan. Jika kita menolak perintah tersebut tidak jarang akibatnya bisa fatal bahkan bisa dipecat. Dikarenakan hal ini nyali seseorang untuk kritis terhapus oleh ketakutannya terhadap akibat yang dapat ditimbulkan.

Memberikan ide atau saran kepada atasan tidak jarang menimbulkan kesan sok tahu atau sombong oleh atasan dikarenakan kita lebih rendah posisinya atau lebih muda.

Prestasi yang kita raih juga bisa menjadi boomerang karena bisa menimbulkan kecemburuan sosial di lingkungan kerja serta ketakutan atasan karena kita mengancam posisinya.

Lain halnya jika kita mempunyai bisnis sendiri, setiap langkah dan ide kita bisa langsung dikerjakan saat itu juga tanpa nunggu2 persetujuan bos, dsbnya. Dan jika ide kita sukses kesuksesan kita berbanding lurus dengan ide briliian kita sehingga kita terpacu untuk terus kreatif.

Hal ini menciptakan kebebasan kita untuk berpikir yang pada akhirnya menciptakan pencapaian aktualisasi diri.

 

 

Ditulis dalam Ilmu bisnis. 3 Comments »

3 Tanggapan to “Training Bisnis Menjadi Pengusaha Gratis (Part 2 :Mengapa Berbisnis ?)”

  1. chica Says:

    assalammualaikum,wr,wb

    Saya setuju. Menjadi pengusaha bisa menjadi orang yang bermanfaat, menghabiskan hatra di jalan dakwah.Saya jadi teringat tokoh-tokoh yang inspirational bagi saya yaitu Siti khadijah,Abdurrahaman bin Auf serta abu bakar ash shiddiq.Mereka ujung tombak dakwah terdepan,saya harap pengusaha-pengusaha muslim dapat meneladani mereka.klo kita ingat kekonsistenan pengusaha-pengusaha yahudi dalam membiayai berbagai misi jahanam mereka, kita sepatutnya lebih konsisten mengerahkan seluruh harta, jiwa dan raga untuk tegaknya kembali Islam di muka bumi.

  2. Dedy Aspian Nur Says:

    sip


Tinggalkan komentar